Rabu, 26 September 2012

BENCANA GEOLOGI DAN KENDALANYA



BENCANA GEOLOGI DAN KENDALANYA
Didi aulia


Berdasarkan UU 24/2007, bencana didefinisikan sebagai suatu rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam ataupun non alam(manusia)  sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Dan bencana merupakan Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri (ISDR, 2004).

Bencana dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Bencana Alam :
                Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor(pergerakan tanah)
2. Bencana non-Alam :
                Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
3. Bencana Sosial :
                 Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.


Bencana Geologi merupakan bagian dari bencana alam, namun menyangkut lebih ke keadaan bumi berupa gerakn ataupun peristiwa dari dalam bumi berdasarkan proses energi yang berjembang disana, seperti :
1.       Gempabumi
Getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi, yang biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi itu sendiri digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan

2.        Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba, yang disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Ketinggiannya pun hanya 1 meter. Hingga wajar saja tidak tersa oleh laju kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

3.        longsor, gerakan tanah
Gerakan tanah atau sering kita kenal dengan longsor adalah peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
·         Erosi, yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
·         lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
·         gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah
·         gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
·         getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
·         berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

4.       Gunung Api
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:

·     
           Aliran lava
·         Letusan gunung berapi
·         Aliran lumpur
·         Abu
·         Kebakaran hutan
·         Gas beracun
·         Gelombang tsunami
·         Gempa bumi




. Kendala Penanggulangan Bencana Geologi
1.       Terdapat ketidakseimbangan intensitas penyelidikan dan pemantauan kebencanaan  geologi di Jawa dan di luar Jawa.
2.       Peta rawan bencana gunungapi, gempabumi, tsunami dan tanah longsor yang operasional (skala 1:25.000) belum sepenuhnya tersedia untuk seluruh wilayah Indonesia.
3.       Organisasi yang menangani bencana geologi secara nasional belum optimal, karena keterbatasan dalam menjangkau kejadian berbagai bencana geologi di seluruh wilayah Indonesia.
4.       Keterbatasan jumlah dan kualifikasi tenaga ahli untuk menangani masalah bencana geologi.
5.       Keterbatasan peralatan pemantauan gunungapi (64 gunungapi  aktif tipe A), dan peralatan untuk gempabumi dan tanah longsor.
6.       Perkembangan teknologi pemantauan di dunia berkembang sangat cepat, sehingga  meninggalkan kemampuan dalam pengadaan suku cadangnya.
7.       Tidak tersedia peralatan pemantauan yang mobile, sehingga menyulitkan dalam penanganan krisis kebencanaan.
8.       Penanganan bencana gempabumi dan tsunami dilakukan oleh banyak institusi pemerintah (al. DESDM, BMG, LIPI, BPPT), tidak seperti mitigasi gunungapi dan tanah longsor.
9.       Terdapat fragmentasi pada penanganan bencana gempabumi dan tsunami yang menyulitkan dalam pengambilan keputusan untuk penanggulangan bencananya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar